Terima kasih telah mengunjungi kami, berkat Tuhan kiranya menjadi milik kita semua

Kita adalah hamba-hamba yang tak berguna Jika kita tidak bersama Tuhan

Minggu, 04 Juli 2010

JEMBATAN MENUJU KEHIDUPAN YANG MEMUASKAN

Mereka menemukan tulang belulangnya di sisi tempat perlindungan di sebuah pulau terpencil di Atlantik tengah. Seorang pelaut yang tidak dikenal membuat buku harian yang rinci selama 4 bulan. Ia berangkat dari Pulau Ascencion dengan kapal Belanda pada tahun 1725 karena kejahatan yang tidak diungkapkan. Segera ia harus minum darah penyu hanya untuk menghilangkan rasa haus yang mendesak. Penderitaan tubuh lelaki ini sangat berat, tetapi penderitaan yang lebih besar yang tertulis di dalam buku hariannya adalah: perasaan bersalah yang menguasainya.
Ia menuliskan kata-kata seperti: "Taring apakah yang dirasakan manusia fana yang meninggalkan jalan kebenaran, dengan suka hati menambahkan jumlah orang yang terkutuk." Keterasingan pelaut ini di pulau yang sepi disebabkan karena perpisahannya dengan Tuhan. Inilah yang ternyata tidak tertahankan pada akhirnya.
Manusia telah bergumul dengan keterasingan di dalam hatinya sejak Adam dan Hawa "bersembunyi terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman" setelah memakan buah terlarang (Kejadian 3:8). Perasaan aneh yang baru karena malu, bersalah, dan takut memaksa pasangan manusia pertama ini melarikan diri ketika Tuhan datang dan memanggil mereka. Sayangnya, perasaan tersebut adalah sangat kita kenal. Apakah yang menyebabkan perpisahan antara kita dengan Tuhan?
"Yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu adalah kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu." - Yesaya 59:2. (Kecuali disebutkan khusus, semua ayat Alkitab di dalam Panduan DISCOVER ini diambil dari Alkitab berbahasa Indonesia terjemahan baru, terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.)
Jurang besar yang memisahkan umat berdosa dengan Tuhan bukanlah pekerjaanNya. Tuhan tidak lari dari Adam dan hawa, mereka yang lari daripadaNya.

1. MEMENUHI RASA HAUS KITA YANG TERSEMBUNYI

Sebelum dosa menodai, Adam dan Hawa menikmati keakraban bersama Penciptanya di Taman Eden yang indah. Tragisnya, mereka membeli dusta setan untuk menjadi bijaksana seperti Tuhan dan mematahkan ikatan kepercayaan dengan Penciptaya (Kejadian 3). Setelah diusir dari Taman Eden, Adam dan Hawa mendapatkan kehidupan lebih sulit di luar. Melahirkan anak dan mengerjakan tanah sekarang penuh dengan darah, keringat dan air mata. Ikatan erat dengan Tuhan telah patah, mereka menemukan diri mereka rentan terhadap keinginan yang tidak terpuaskan dan pengharapan yang menyakitkan--kesepian akibat dosa. Sejak pemberontakan pertama oleh Adam dan Hawa, semua (seluruh umat manusia) telah jatuh ke dalam pola dosa dan menjadi fana--akibat dosa.

"Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." - Roma 5:12.

Kita semua mengalami kehausan yang besar di dalam hati kita akibat kehilangan, kerinduan untuk mendapatkan jaminan yang hanya Tuhan dapat memberikannya. Kita sering mencoba memuaskan kehausan itu dengan belanja, atau perlombaan mendapatkan promosi di tempat kerja, atau dengan menenggelamkan diri di dalam alkohol, obat-obatan, dan perilaku seksual yang tidak pantas. Namun semua kerinduan kita adalah gejala kesepian karena tidak bersama Tuhan. Dan tidak ada obat selain mengalami kasihnya di dalam kehidupan kita.
"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tanganMu ada nikmat senantiasa." - Mazmur 16:11.
Kepuasaan yang sebenarnya hanya akan datang ketika jurang antara kita dan Tuhan dijembatani dan kita dapat berjalan ke hadapanNya.
2. MENJEMBATANI JURANG KARENA DOSA DAN KEMATIAN

Bukan hanya manusia yang menjadi kesepian karena dosa. Hati Tuhan juga sakit pada hari Adam dan Hawa membalikkan punggung mereka daripadaNya. Dan Ia masih berduka karena penderitaan dan tragedi manusia. Tuhan sangat ingin untuk memuaskan kerinduan kita yang tersembunyi dan menyembuhkan luka perasaan kita. Ia tidak puas hanya melihat dengan simpati kepada jurang yang memisahkan kita denganNya. Tuhan memutuskan untuk menjadi jembatan penyeberangan dosa dan kematian.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia ini bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." - Yohanes 3:16, 17.

Tuhan memberikan AnakNya, dan Yesus memberikan hidupNya sebagai korban bagi dosa, membayar hukuman mati dengan diriNya sendiri. Kehidupan, kematian dan kebangkitanNya memungkinkan untuk mengampuni dan menyelamatkan pendosa tanpa meremehkan dosa, dan menunjukkan kepada jagat raya tentang watak yang sesungguhnya dari Kristus dan Setan. Jembatan dari tubuh Kristus yang berdarah dan patah menarik orang kembali dari perangkap dosa. Kasih menjembatani jurang, memungkinkan semua yang beriman kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat berjalan menuju kehidupan kekal.
3. TUJUH FAKTA MENDASAR YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG YESUS

Tujuh fakta berikut tentang Yesus adalah tidak terjadi pada setiap orang lain yang pernah hidup di dunia:
(1) Yesus Datang Dari Surga ke Dunia
"Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." - Yohanes 8:58.

Yesus mengumumkan kepada dunia: "Aku telah ada" Aku telah ada dan selalu akan ada. Meskipun Yesus dilahirkan dari seorang ibu manusia (Matius 1:22, 23). Ia adalah Allah--Allah di dalam tubuh manusia. Dwight L. Moody, Billy Graham di abad 19, pernah berkata tentang inkarnasi Yesus, "Adalah pengorbanan besar bagi Yesus untuk datang dan diayun di dalam ayunan perak, dirawat oleh malaikat, dan diberi makan dengan sendok emas. Namun Sang Pencipta langit dan bumi datang dan menjadi manusia, dan dilahirkan di kandang oleh orangtua yang miskin di dalam kondisi yang paling buruk."

Malaikat memberitahukan kepada Yusuf tentang kelahiran Yesus:

"Ia [Maria] akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka." - Matius 1:21.
Yesus, Sang Pencipta jagat raya (Yohanes 1:1-3, 14), rela datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kematian.


(2) Yesus menjalani Kehidupan tanpa dosa
"Yesus, Anak Allah,... telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." - Ibrani 4:14, 15.
Tuhan melakukan lebih dari hanya mengatakan kepada kita untuk keluar dari kehidupan penuh dosa dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan. Dengan menjalani kehidupan sebagai Manusia, Yesus menjadikan kehidupan yang bebas dari dosa jauh lebih menarik daripada khotbah apapun yang pernah ada.

Setan, musuh Kristus, berkomplot sepanjang kehidupan Yesus di dunia untuk menarik dia ke dalam dosa. Di pdang belantara iblis melancarkan tuduhan terkeji terhadap integritasNya (Matius 4:1-11). Di taman Getsemani sebelum penyalibanNya, tekanan pencobaan mencapai puncaknya, sehingga Yesus berkeringat darah (Lukas 22:44).

Namun Krustus tetap teguh melawan apapun yang dilontarkan Iblis kepadaNya, namun tanpa berbuat dosa. Karena Yesus mengalami seluruh macam masalah dan pencobaan manusia, Ia mengerti pergumulan kita. Ia mampu bersimpati dengan kelemahan kita (Ibrani 4:15). Mengapa Yesus perlu hidup tanpa dosa?

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." - 2 Korintus 5:21.

Yesus mengatasi pencobaan dan menjalani kehidupan tanpa berdosa sehingga Ia dapat meneruskannya kepada kita bagi kehidupan lama kita yang penuh dosa.

(3) Yesus Mati Untuk Menghapuskan Dosa
Berapa banyak orang berdosa?

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." - Roma 3:23.

Apakah hukuman dosa?

"Sebab upah dosa adalah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita." - Roma 6:23.
Mengapa Yesus mati?
"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" (Yohanes 1:29). Semua orang telah berdosa dan kena hukuman mati kekal, namun Yesus mati menggantikan kita. Ia menjadi "berdosa bagi kita." Ia membayar hukuman mati bagi kita. KematianNya adalah karunia, dan

"karunia hidup kekal di dalam Kristus Yesus Tuhan ktia." - Roma 6:23.

Yesus menjalani kehidupan yang benar dan sempurna sebagai karunia kasih kepada kita. Kasih seperti itu hampir di luar batas kemampuan pemahaman manusia. Dan karena kematianNya, "kita hidup sejahtera dengan Allah" (Roma 5:1).
(4) Yesus Bangkit dari Antara Orang Mati
"Kematian Yesus di kayu salib bukanlah akhir dari kisahNya yang menakjubkan. Ia tidak dapat tetap mati dan menjadi Juruselamat kita. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus." - 1 Korintus 15:17, 18.

Muhammad atau Budha telah menyodorkan kepada dunia beberapa falsafah kebenaran yang besar. Mereka mengilhami kehidupan jutaan orang, tetapi mereka tidak memiliki kekuatan adikodrati untuk memberi kehidupan karena mereka tetap berada di dalam kubur.
Karena Yesus bangkit dari kubur pada hari ketiga sejak kematianNya, apakah janji yang dapat Ia berikan kepada kita?

"Sebab Aku hidup, kamupun akan hidup." - Yohanes 14:19.
Yesus hidup!
Karena Ia memiliki kuasa atas kematian, Ia dapat menyelamatkan kita dari kematian dan memberi kita kehidupan yang berlimpah dan kekal. Ia akan hidup di dalam hati kita jikalau kita mengundangNya. Kristus yang telah bangkit ada untuk memenuhi kebutuhan kita hari ini.

"Dan ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa sampai ke akhir zaman." - Matius 28:20.

Pria dan wanita di seluruh dunia menceritakan kisah bagaimana Kristus telah menyelamatkan mereka dari ketergantungan yang terburuk dan trauma emosional yang terdalam. Salah satu bekas murid kami menulis kata-kata ucapan terima kasih di dalam salah satu lembar jawabannya: "Saya dulu adalah pencandu alkohol, suatu hari ketika saya mabuk, saya melihat sebuah kartu di selokan yang mengiklankan kursus Alkitab anda. Saya ambil kartu itu, mengisinya, dan menerima pengetahuan pertama yang benar tentang Kristus. Segera setelah mengikuti kursus, saya menyerahkan hati saya kepada Tuhan dan saya kehilangan selera terhadap whiski. Ketika Yesus menguasai kehidupan pria ini, sebuah kuasa baru memberinya kemampuan untuk mengalahkan ketergantungannya. Karena Kristus adalah Juruselamat yang telah bangkit, Ia dapat menyelamatkan semua yang datang meminta pertolongan kepadaNya.

(5) Yesus Naik ke Surga
Sebelum Yesus kembali kepada Bapa setelah kebangkitanNya (Kisah 1:9), Ia berjanji kepada para muridNya:

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal... Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu... di tempat di mana Aku berada." - Yohanes 14:1-3.
(6) Yesus Melayani sebagai Iman Surgawi
Yesus secara terus menerus menyiapkan tempat bagi kita di surga.

"Itulah sebabnya maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." - Ibrani 2:17-18.
Yesus datang ke dalam dunia untuk membayar dosa manusia, dan menyelamatkan ktia dari penderitaan akibat perbudakan dosa. Ia mati untuk menyelamatkan kita sehingga akhirnya Ia dapat menghapuskan sebab dosa, penderitaan, dan kematian dengan cara menghancurkan iblis. Yesus sebagai Imam Besar kita "disamakan dengan saudara-saudaraNya". Dan Ia sekarang hadir di hadapan Bapa demi kita sebagai Perantara. Yesus yang sama yang memberkati anak-anak, mengembalikan nama perempuan yang tertangkap berzinah, dan mengampuni pencuri yang sekarat di kayu salib, sekarang sedang bekerja di surga untuk melayani kebutuhan kita, untuk "menolong mereka yang dicobai."
(7) Yesus Akan Kembali
Sebelum kembali ke surga, apakah janji yang dibuat Yesus?

"Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana AKu berada, kamupun berada." - Yohanes 14:3.

Ketika Yesus kembali, Ia akan menyelamatkan kita dari dosa, kesakitan, tragedi, dan kematian yang melanda planet ini. dan Ia akan menyambut kita ke dalam dunia baru dengan kebahagiaan kekal dan kehidupan abadi.
4. KASIH TAK BERKESUDAHAN

Kisah ini adalah tentang perkawinan yang diatur di Taiwan antara U Long dan seorang wanita muda bernama Golden Flower. Ketika U Long mengangkat tirai penutup wajah pengantin setelah upacara pernikahan, ia terkejut dan jijik. Wajahnya bopeng bekas cacar. Setelah itu, U Long tidak mau tahu lagi tentang istrinya. Istrinya berusaha keras membuatnya senang; dia bekerja keras di rumah, berharap agar suaminya akan menerima dia pada akhirnya. Namun sang suami tetap tidak acuh dan dingin terhadap semua ungkapan perhatiannya.

Setelah 12 tahun dalam pernikahan ini, U Long mulai kehilangan penglihatan di kedua matanya. Dokter mengatakan ia akan buta total jika ia tidak melakukan transplantasi kornea. Akan tetapi operasi ini mahal dan ada daftar tunggu yang panjang. Golden Flower mulai bekerja lembur pada malam hari membuat topi jerami untuk mendapatkan uang tambahan.

Suatu hari, U Long diberitahu bahwa ada kornea seseorang yang tersedia setelah kecelakaan. Ia segera ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Setelah sembuh, ia dengan segan memutuskan kembali untuk menemui istrinya sehingga ia dapat berterima kasih karena telah mengumpulkan uang. Ketika ia mengangkat wajah istrinya yang tertunduk supaya ia dapat memandangnya, U Long jatuh di kakinya dan menangis.

Inilah untuk pertama kali ia membisikkan namanya: Golden Flower. Yesus merindukan hubungan dengan orang-orang yang telah acuh kepadaNya sejak lama. Ia ingin agar kita membisikkan namaNya sebagai Juruselamat kita. Ia rela mengorbankan bukan saja mataNya melainkan seluruh tubuhNya untuk menunjukkan kasihNya yang tak berkesudahan. KasihNya sedemikian kuat sehingga Kristus "datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa" (1 Timotius 1:15).

Pengorbanan Kristus yang besar telah menciptakan jembatan yang menghubungkan keacuhan kita, yang menutupi keterasingan kita. Pernahkah anda secara pribadi menemukan bahwa Ia ingin menarik anda dari jurang menuju ke lenganNya? Maukah anda menanggapi dan berdoa, "Yesus, saya mengasihi Engkau. Terima kasih atas pengorbananMu yang besar. Masuklah ke dalam hatiku dan selamatkan saya sekarang, selamatkan saya sepenuhnya, selamatkan saya, sepenuhnya, selamanya"?


YESUS
DATANG sebagai Tuhan dalam tubuh manusia
HIDUP dalam kehidupan tanpa dosa sebagai ganti kita
MATI demi dosa-dosa kita
BANGKIT untuk menyelamatkan ktia dari kematian
NAIK ke surga untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita di surga
MELAYANI setiap hari sebagai iman besar kita
AKAN DATANG SEGERA untuk membawa kita bersamaNya selama-lamanya


Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar