Terima kasih telah mengunjungi kami, berkat Tuhan kiranya menjadi milik kita semua

Kita adalah hamba-hamba yang tak berguna Jika kita tidak bersama Tuhan

Jumat, 10 September 2010

DARI PENDOSA YANG BERSALAH MENJADI ORANG KUDUS YANG DIAMPUNI

Tidak ada sidik jari. Tidak ada senjata yang diketemukan. Tidak ada seorangpun yang menyaksikan pembunuh itu memasuki kantor dokter itu. Tidak terdengar suara tembakan. Namun dokter itu ditemukan terkulai di belakang meja kerjanya. Lima peluru menembus kemejanya.
Tampaknya seperti kejahatan yang sempurna. Polisi mula-mula tidak menemukan petunjuk apapun. Namun kemudian mereka memperhatikan kabel kecil tersambungkan ke tempat pensil di meja dokter itu. kabel itu mengarah ke kaset perekam di laci meja. Mereka menyadari, tempat pensil itu sebenarnya adalah mikrofon rahasia yang digunakan dokter itu untuk merekam percakapannya dengan pasien yang sedang berkonsultasi.
Penyidik segera memutar pita rekaman, dan dengan terheran-heran mulai mendengarkan rekaman kejadian kejahatan tersebut. Seseorang bernama Anthony masuk ke kantor dan mulai berdebat dengan dokter itu. lalu terdengar letusan senjata. Pita rekaman itu berakhir dengan erangan dari dokter yang sekarat di karpet. Setiap rincian yang mengerikan telah terekam. Pembunuh itu mengira kejahatannya akan tetap menjadi rahasia. Ia telah sangat berhati-hati untuk tidak meninggalkan jejak. Akan tetapi pita rekaman itu menceritakan segalanya.
Dalam panduan ini kita akan belajar tentang penghakiman Allah yang terakhir ketika umat manusia diadili menurut apa yang telah mereka lakukan seperti yang direkam di dalam kitab kehidupan (Wahyu 20:12). Bagi orang-orang yang belum menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka, ini adalah kabar buruk. Namun penghakiman ini adalah kabar yang sangat baik bagi mereka yang telah mendapatkan jaminan di dalam Kristus.
1. BAGAIMANA ANDA DAPAT MENGHADAPI PENGHAKIMAN TANPA RASA TAKUT
Siapakah yang akan menghakimi dunia?

"Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak." - Yohanes 5:22.

Bagaimana salib mempersiapkan Kristus menjadi Hakim kita?

"Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya. MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus." - Roma 3:25, 26.

Kematian Kristus sebagai pengganti kita memungkinkan Ia untuk bertindak sebagai Hakim dan Pembela yang murah hati yang dapat mengampuni pendosa yang bertobat. Ketika jagat raya yang menyaksikan hal ini bertanya, "Bagaimana mungkin hakim yang tidak tidak berpihak menyatakan seorang yang bersalah menjadi tidak bersalah?" Kristus dapat menjawab dengan menunjukkan bekas luka di tanganNya. Ia telah menerima hukuman yang adil karena dosa-dosa kita di dalam tubuhNya.
Kitab di surga menyimpan catatan kehidupan setiap orang, dan catatan ini dibuka pada saat penghakiman (Wahyu 20:12). Inilah kabar buruk bagi orang yang membayangkan dosa rahasia dan kejahatan mereka tidak akan pernah menghantui mereka. Namun ada kabar yang sangat baik bagi semua orang yang secara tulus menerima Kristus sebagai Pembela mereka di surga: "Darah Yesus... menyucikan kita dari pada segala dosa" (1 Yohanes 1:7). Apakah yang ditawarkan Yesus sebagai ganti dari kehidupan kita yang penuh dosa?

"Dia yang tidak mengenal dosa dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." - 2 Korintus 5:21.

Kehidupan kita di dalam dosa digantikan dengan kehidupan Kristus yang sempurna dan benar. Karena kehidupan dan kematian Yesus yang tanpa dosa itu, Tuhan dapat mengampuni kita dan memperlakukan kita seolah kita tidak pernah berdosa. apakah yang meluluskan Yesus sebagai Pembela dan Hakim kita?
2. KRISTUS DATANG TEPAT PADA WAKTUNYA
Pada saat baptisanNya, Yesus diurapi oleh Roh Kudus:

"Setelah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya. Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." - Matius 3:16, 17.

Segera setelah diurapi oleh Roh Kudus pada saat dibaptis, pada murid-muridNya mengumumkan:
"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus.)" - Yohanes 1:41.
Para murid itu mengetahui kata bahasa Ibrani "Mesias" dan kata Yunani "Kristus" keduanya berarti "Yang Diurapi." Lukas, salah satu murid Yesus, mencatat tanggal pembaptisan Yesus sebagai Mesias, yaitu tahun kelima belas dalam pemerintahan Kaisar Tiberius (Lukas 3:1). Bagi kita, ini berarti tahun 27 Masehi. Lebih dari 500 tahun sebelum Yesus datang, nabi Daniel meramalkan bahwa Yesus akan diurapi sebagai Mesias pada tahun 27 Masehi.

"Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa [minggu, Ibrani]; dan enam puluh dua kali tujuh masa." - Daniel 9:25.

Tujuh minggu dan enam puluh dua minggu seluruhnya adalah enam puluh sembilan minggu atau 483 hari (7 x 69 = 483 hari). Dalam nubuatan Alkitab yang menggunakan lambang, satu hari sama dengan satu tahun (Yehezkiel 4:6; Bilangan 14:34), maka 483 hari sama dengan 483 tahun. Daniel meramalkan bahwa satu perintah akan dikeluarkan untuk memulihkan dan membangun Yerusalem kembali, dan tepat 483 tahun setelah perintah ini dikeluarkan, Mesias akan muncul.
Apakah Yesus muncul sebagai Mesias pada waktu yang ditetapkan? Artahsasta mengeluarkan perintah untuk membangun Yerusalem pada tahun 457 SM (Ezra 7:7-26). Masa 483 tahun itu berakhir pada tahun 27 Masehi (457 SM + 27 Masehi = 484). Perintah itu dikeluarkan pada tahun 457 SM dan Kristus diurapi pada tahun 27 Masehi, dengan menghitung tengah tahunnya, maka tahun yang tepat adalah 483 tahun.
Pada waktu diurapi di tahun 27 Masehi, Yesus muncul dengan pekabaran: "Waktunya telah genap" (Markus 1:15). Penggenapan yang akurat dari nubuatan Alkitab adalah perjanjian yang mengesankan bahwa Yesus dari Nazaret adalah benar-benar Mesias, Tuhan di dalam raga manusia. Berapa lamakah Yesus membuat perjanjian?

"Raja itu akan membuat perjanjian itu selama satu kali "tujuh masa" [minggu, Ibrani]." - Daniel 9:27, bagian pertama.

Jikalau kita menerapkan prinsip satu hari sama dengan satu tahun, satu "minggu" ini adalah 7 tahun, dari tahun 27 sampai 34 Masehi, Yesus membuat perjanjian, yang telah dibuatNya kepada Adam dan Hawa segera setelah mereka jatuh ke dalam dosa. Tuhan Allah membuat perjanjian, sebuah janji, bahwa Ia akan menyelamatkan umat manusia dari dosa melalui kematian Seseorang yang akan dikirimkanNya untuk mati bagi dosa-dosa kita (Kejadian 3:15). Apakah yang harus terjadi pada pertengahan minggu ketujuh puluh itu?

"Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan." - Daniel 9:27, bagian akhir.

Yesus disalibkan pada tahun 31, di "pertengahan minggu itu". Pada saat Yesus mati, Tuhan Allah merobek "tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah" (Matius 27:51). Persembahan korban yang akan disembelih (perlambang dari Yesus, Domba Allah) terlepas dari tangan imam. Ini adalah tanda bahwa Tuhan Allah tidak lagi menginginkan manusia mempersembahkan korban binatang. Sementara menepati nubuatan secara tepat, Yesus "menghentikan" setiap kebutuhan untuk mempersembahkan korban. Sejak kematian Yesus, orang dapat berhubungan dengan Tuhan tidak lagi melalui korban binatang dan imam manusia, melainkan melalui Mesias, Anak Domba Allah dan Imam Besar kita.

3. JAMINAN PENGAMPUNAN DOSA
Menurut nubuatan Daniel, mengapa Yesus mati?

"Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa." - Daniel 9:26.

Pada saat kematiannya di kayu salib, Yesus "disingkirkan." Dia mati, tetapi bukan bagi diriNya sendiri, bukan untuk menebus akibat dosaNya sendiri, tetapi menebus akibat dosa-dosa seluruh dunia. Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa Tuhan telah mengampuni semua dosa kita?

"Kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya... KARENA SEMUA ORANG TELAH BERBUAT DOSA... dan telah DIBENARKAN dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian KARENA IMAN, DALAM DARAHNYA." - Roma 3:22-25.

Kata kunci di dalam ayat-ayat ini adalah: Kita, semua telah berdosa, namun karena kemurahan Tuhan Allah, semua dibenarkan, yang beriman dalam kuasa penyucian dari darah Kristus. Ketika kita dibenarkan, Tuhan Allah menyatakan bahwa kita tidak bersalah, dengan menghapuskan kesalahan dari dosa di masa lalu. Dan Tuhan Allah menyatakan kita dibenarkan: pembenaran datang dari Allah melalui iman kepada Yesus Kristus.
Semua orang yang lelah karena perjuangan untuk menjadi baik, dengan usaha kita sendiri, akan mendapatkan istirahat di dalam penerimaan kepada kemurahan Kristus. Ia berjanji, "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Kita semua yang berbeban karena luka dari masa lalu dan karena perasaan sakit karena malu dan kekurangan, dapat menemukan kedamaian dan keutuhan di dalam Kristus.

4. MASA PENGHAKIMAN DIMULAI

Di dalam kitab Daniel pasal kedelapan, seorang malaikat menunjukkan kepada nabi itu pemandangan masa depan yang besar. Daniel melihat (1) domba jantan, (2) kambing jantan, dan (3) dari salah satu tanduk kambing jantan itu, "muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar" (Daniel 8:8, 9); yang melambangkan (1) Medi-Persia, (2) Yunani, dan (3) Roma (Daniel 8:1-12, 20-26). Apakah bagian ke-empat dari nubuatan itu?
"'Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari...?' Maka ia menjawab: 'Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi [atau hari, Ibrani], lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.'" - Daniel 8:13, 14.

Daniel jatuh tertelungkup sebelum malaikat itu dapat menjelaskan bagian 2,300 hari dari nubuatan itu, dan pasal kedelapan ditutup dengan tanpa penjelasan. Akan tetapi kemudian malaikat itu muncul kembali dan berkata:

"Jadi, camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan." - Daniel 9:22-24.

2,300 hari, tentu saja adalah 2,300 tahun, masing-masing hari adalah satu tahun (Yehezkiel 4:6). Tujuh puluh minggu, atau 490 tahun, adalah bagian pertama dari masa panjang 2300 tahun. Kedua masa itu dimulai pada tahun 457 SM, ketika Persia mengeluarkan perintah untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem. Dengan mengurangi 490 tahun dari 2,300 tahun, tinggallah 1,810. Tambahkan ,1810 tahun kepada tahun 34 M, ketika masa 490 tahun berakhir, kita akan sampai ke tahun 1844.

5. TEMPAT YANG KUDUS DIPULIHKAN, PENGHAKIMAN

Malaikat yang memberitakan kepada Daniel bahwa pada tahun 1844, pada akhir masa 2,300 tahun, "tempat yang kudus itu akan dipulihkan dalam keadaannya yang wajar." (Daniel 8:14). Apakah artinya ini? Sejak tahun 70 ketika bangsa Roma menghancurkan Bait Allah di Yerusalem, umat Allah tidak lagi memiliki tempat kudus di bumi. Maka tempat kudus yang akan dipulihkan itu, yang dimulai tahun 1844, tentunya adalah tempat kudus yang ada di surga, yang tiruannya adalah Kemah Allah di bumi.
Nah, apakah artinya memulihkan tempat kudus di surga dalam keadaannya yang wajar? Bangsa Israel di jaman dulu menyebutkan hari pemulihan tempat kudus di bumi dengan nama Yom Kippur, Hari Pendamaian. Ini sebenarnya adalah hari penghakiman.
Seperti yang disebutkan di dalam Panduan 12, kegiatan Kristus bagi kita di dalam tempat kudus ada dua tahap: (1) persembahan korban sehari-hari berpusat pada pelayanan imam di bilik pertama, Bilik Yang Suci. (2) persembahan korban tahunan berpusatkan kepada pelayanan Imam Besar di bilik kedua, Bilik Yang Maha Suci (Imamat 16).
Di tempat kudus di bumi, ketika orang mengakui dosanya setiap hari, darah dari binatang yang disembelih dipercikkan ke tanduk mezbah, dan kemudian dipindahkan ke Bilik Yang Suci (Imamat 4 dan 6). Maka, secara perlambang, setiap hari, dosa-dosa yang diakui dibawa ke tempat kudus dan tetap tinggal di sana.
Kemudian, setiap tahun, pada Hari Pendamaian, Kemah Suci dibersihkan dari semua dosa yang diakui selama setahun (Imamat 16). Dalam pembersihkan ini, Imam Besar mempersembahkan korban khusus dari kambing yang dipilih. Kemudian ia membawa darahnya ke Tempat Yang Maha Suci dan memercikkan darah penebus ini di depan tirai pendamaian untuk menunjukkan bahwa darah Yesus, Penebus yang akan datang, akan membayar upah dosa. Imam Besar secara perlambang memindahkan dosa-dosa yang diakui dari Kemah Suci ke atas kepada kambing jantan yang lain, kemudian melepaskannya ke padang gurun dan mati di sana (Imamat 16:20-22).
Upacara Hari Pendamaian tahunan ini membersihkan Kemah Suci dari dosa. Orang Israel menganggap hari ini sebagai hari penghakiman karena orang-orang yang menolak mengakui dosa-dosa mereka akan dianggap tidak benar dan "disingkirkan" dari umat Allah (23:29).
Apa yang dilakukan setahun sekali secara simbolis oleh Imam Besar, dilakukan oleh Yesus sekali untuk selamanya sebagai Imam Besar kita (Ibrani 9:6-12). Pada hari penghakiman, Ia menghapuskan dari tempat suci semua dosa-dosa yang telah diakui dari orang-orang yang telah menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Jikalau kita mengakui dosa-dosa kita, Ia akan menghapuskan untuk selama-lamanya semua catatan tentang dosa kita pada saat itu (Kisah 3:19). Pelayanan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dimulai Yesus di tahun 1844.
Tahun 1844, ketika saat penghakiman Tuhan Allah mulai di surga, pekabaran tentang saat penghakiman mulai diberitakan ke seluruh dunia (Wahyu 14:6-7). Panduan DISCOVER selanjutnya akan membahas pekabaran ini.
6. MENGHADAPI CATATAN KEHIDUPAN KITA DI SAAT PENGHAKIMAN

Sejak tahun 1844, Kristus, sebagai Hakim, telah memeriksa catatan setiap orang yang pernah hidup untuk menentukan siapa yang akan diselamatkan ketika Yesus datang kembali. Sebagai Hakim kita, Yesus "menghapuskan" semua dosa-dosa orang percaya dari catatan kehidupan mereka di surga (Kisah 3:19).
Ketika nama anda muncul di dalam penghakiman, akan mudah menghadapi catatan kehidupan anda jikalau anda menerima Kristus sebagai Pengganti kita. Dan ketika penghakiman bagi umat percaya telah selesai, Yesus kembali ke bumi untuk membawa upah mereka (Wahyu 22:12, 14).
Apakah anda akan berada di sana ketika Yesus datang? Atau apakah ada sesuatu yang telah anda sembunyikan daripadaNya? Apakah anda memiliki hubungan yang jujur dan terbuka dengan Dia yang menjanjikan:

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." - 1 Yohanes 1:9.

Pengakuan semata-mata berarti bahwa kita setuju untuk menghadapi dosa-dosa kita, menerima pengampunan dari Tuhan, dan mengakui bahwa kita membutuhkan kuasa dan kemurahanNya.
Ketika mengunjungi sebuah penjara di Potsdam, Raja Frederick William I mendengarkan sejumlah permohonan ampun. Semua orang hukuman di penjara itu bersumpah bahwa hakim yang berprasangka, ahli hukum yang tidak jujur menyebabkan mereka dijebloskan di penjara. Dari satu sel ke sel lainnya, berlangsung kisah yang sama tentang orang yang tidak bersalah namun disalahkan. Tetapi di salah satu sel, orang hukuman itu tidak berkata apa-apa. Dengan heran, Frederick bergurau, "Saya kira kamu juga tidak bersalah." "Tidak Yang Mulia," jawab lelaki itu, "Saya bersalah dan sangat pantas mendapatkan apa yang saya alami sekarang." Raja itu berpaling kepada pengawalnya dan memanggil dengan keras, "Datang kemari dan bebaskan penjahat ini segera, sebelum ia merusak orang-orang yang tak bersalah di sini."
Bagaimanakah persiapan kita dalam penghakiman nanti? Bagaimanakah caranya supaya kita siap menyambut kedatangan Kristus? Hanya dengan pengakuan yang jujur tentang kebenaran: "Saya sangat pantas menanggung hukuman mati karena dosa-dosa saya, tetapi Orang Lain telah menggantikan tempat saya dan memberikan saya pengampunan yang besar.
Buatlah kesediaan sekarang juga bahwa apapun yang akan terjadi, anda akan menjaga hubungan dengan Yesus jujur dari mata-ke-mata, da tulus dari hati-ke-hati.

Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy

Rabu, 01 September 2010

JURUSELAMAT YANG SELALU HADIR

Saat seorang Skotlandia bernama Peter tersesat di padang rumput tempat pembuangan sampah pada suatu malam yang gelap, Tuhan memanggil namanya: " Peter!" Saat suara dari surga memanggilnya kembali, Peter berhenti berjalan, melihat ke bawah, dan ia menemukan bahwa ia hanya tinggal selangkah lagi akan jatuh ke tambang batu kapur yang sudah terbengkalai.
Bukankah itu akan sangat indah jika kita masing-masing dapat mendengarkan Tuhan memanggil nama kita? Bukankah itu hal yang akan menggembirakan jika Dia bisa sebegitu dekatnya dengan kita dan kita bisa duduk bersama-sama denganNya dan bercakap-cakap mengenai pergumulan hidup dan harapan kita?
1. HUBUNGAN TANPA BATAS DENGAN YESUS
Percaya atau tidak, kita dapat datang lebih dekat kepada Yesus sekarang dari pada saat jika Ia tinggal bersama-sama dengan kita sebagai seseorang yang dapat terlihat. Memiliki Yesus secara nyata dalam daging di kota kita akan merupakan suatu yang sangat bagus tentunya, tetapi pikirkan kerumunan orang yang berdesak-desakkan untuk dapat melihat lebih dekat. Pikirkanlah keinginan pada zamanNya. Kita mau melakukan sesuatu dengan baik agar dapat berbicara langsung denganNya untuk beberapa menit saja di dalam hidup kita.
Harapan Kristus adalah untuk mengolah hubungan pribadi dengan kita masing-masing. Itulah salah satu alasan mengapa Ia meninggalkan bumi ini untuk melakukan pelayanan khusus di Surga yang memungkinkan Dia untuk datang dekat kepada maing-masing dari kita setiap hari. Karena Yesus tidak terbatas berada hanya di satu tempat saja sama seperti waktu Ia berada di dunia ini, melalui Roh Kudus Dia sekarang dekat untuk menuntun kehidupan dari setiap orang yang menginginkannya secara pribadi. Janji yang menguatkan apakah yang Yesus berikan saat sebelum Ia naik ke Surga?

"AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA, sampai kepada akhir zaman." - Matius 28:20.

Apakah yang Kristus lakukan di Surga yang memungkinkan Dia untuk " selalu bersama dengan kita"?

"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punyai, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya." - Ibrani 4:14-16.

Catat jaminan yang kita peroleh bila kita memiliki Yesus sebagai pengantara pribadi kita di Surga: "Dicobai dalam segala hal, sama seperti kita juga dicobai." "Bersimpati dengan kelemahan kita." "Menolong kita pada saat kita membutuhkan pertolongan." Bersama dengan Yesus sebagai Imam Besar kita, kita tidak lagi terpisahkan oleh jarak kita dengan Surga; Kristus dapat menuntun kita ke hadirat Allah. Tidak heran jika kita diminta untuk "meraih tahta anugerah dengan penuh keyakinan." Kedudukan apakah yang Yesus tempati di Surga?
"Tetapi Ia (Yesus), setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya DI SEBELAH KANAN ALLAH." - Ibrani 10:12.

Kristus yang hidup, "seorang yang dapat mengerti" adalah perantara pribadi kita pada tahta "sebelah kanan Allah." Bagaimanakah kehidupan Yesus menyiapkan Dia untuk menjadi Imam kita?

"Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan SAUDARA-SAUDARANYA, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pecobaan, maka IA DAPAT MENOLONG mereka yang dicobai." - Ibrani 2:17, 18.

"Saudara" kita yang ikut merasakan kemanusiaan kita, "dicobai" seperti kita dicobai, sekarang adalah Imam Besar kita disebelah kanan Bapa. "Dijadikan seperti" kita, Ia mengetaui apa yang kita sedang alami. Ia pernah merasa lapar, haus, dicobai, dan kehabisan tenaga. Ia dapat merasakan kebutuhan kita akan rasa simpati dan pengertian. Tetapi di atas segalanya, Yesus dapat menjadi Imam Besar kita karena Ia telah mati untuk menebus dosa kita. Dia membayar hutang dosa kita dengan mati menggantikan kita. Ini adalah Ajaran, Kabar Baik bagi semua orang dimana saja dan setiap waktu.
Salah seorang dari direktur Sekolah Alkitab membagikan pengalamannya: "Ketika anak perempuan paling kecil kami masih berumur tiga tahun, tangannya terjepit kursi lipat, yang menyebabkan tulangnya hancur. Saat kami terburu-buru membawa dia kedokter, tangisannya yang kencang karena kesakitan sangat meyakitkan hati kami. Dan anak kami yang berusia lima tahun juga sangat sangat tersentuh. Saya tidak akan pernah melupakan kata-katanya setelah dokter telah mengobati luka adiknya. Dia terisak, "Oh, Ayah, saya berharap itu terjadi pada jari saya!""
Saat semua manusia telah jatuh ke dalam dosa dan diputuskan untuk mati selamanya, Yesus berkata, "Oh, Bapa, Saya berharap itu adalah Saya." Dan Allah mengabulkan permintaan Yesus di kayu salib. Juru Selamat kita telah mengalami segala penderitaan yang telah kita alami bahkan lebih dari itu.
2. KABAR BAIK DI DALAM PERJANJIAN LAMA
Saat bangsa Israel berkemah di kaki gunung Sinai, Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan kaabah yang dapat dipindahkan untuk berbakti "Sesuai dengan pola yang ditunjukkan kepadamu (Musa) di atas gunung." (Keluaran 25:40). Hampir 500 tahun kemudian, kaabah batu besar Raja Salomo menggantikan kaabah yang dapat dipindahkan tersebut. Dan kaabah itu didirikan sama persis dengan kaabah yang dapat dipindah-pindahkan pada zaman Musa. Saat Allah memberikan kepada Musa petunjuk untuk mendirikan kaabah, tujuan khusus apakah yang ada dalam rencana Allah?

"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya AKU AKAN DIAM DI TENGAH-TENGAH MEREKA." - Keluaran 25:8.

Dosa menyebabkan perpisahan yang tragis antara manusia dan penciptanya. Kaabah adalah cara Allah untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Ia dapat tinggal di tengah-tengah mereka kembali. Kaabah, menjadi pusat dari kehidupan keagamaan dan perbaktian pada zaman perjanjian lama. Setiap pagi dan petang orang-orang dapat berkumpul di sekeliling kaabah dan mengadakan hubungan dengan Allah melalui doa (Lukas 1:9, 10), menuntut akan janji Allah: "Aku akan bertemu dengan engkau." (Keluaran 30:6).
Perjanjian Lama mengajarkan ajaran yang sama mengenai keselamatan seperti yang ada di dalam Perjanjian Baru. Keduanya menggambarkan kematian Yesus untuk kita dan melayani kita sebagai Imam Besar kita dalam kaabah surgawi.
3. PELAYANAN YESUS KEPADA KITA DIUNGKAPKAN DI DALAM KAABAH
Kaabah dan pelayanan-pelayanan menjelaskan apa yang Yesus kerjakan sekarang di kerajaan surga, dan apa yang Yesus kerjakan sekarang di dunia untuk memperkuat dan memberikan petunjuk satu persatu kepada kita dalam kehidupan sehari-hari.
Saat Kaabah dunia telah ditetapkan menurut kaabah di surga, ini mencerminkan kaabah surga di mana Yesus mengadakan pelayanan sekarang. Keluaran 25-40 menjelaskan pelayanan-pelayanan dan upacara-upacara kaabah di padang gurun dengan cukup jelas. Rangkuman singkat dari perabotan kaabah muncul di Perjanjian Baru: "sekarang perjanjian pertama tentang peraturan untuk perbaktian dan juga kaabah di dunia.... Di ruang yang pertama terdapat tempat kaki dian, meja dan roti sajian perjamuan, tempat ini disebut Bilik Suci. Di belakang tirai kedua terdapat ruangan yang disebut Bilik yang Maha suci, di mana terdapat mesbah ukupan dari emas dan tabut perjanjian yang seluruhnya berlapis emas. Di dalam tabut perjanjian berisi dua loh batu yang bertuliskan perjanjian [di mana Tuhan menuliskan sepuluh perintah Allah (Ulangan 10:1-5)]. Di atas dari tabut perjanjian terdapat dua kerub kemuliaan yang menaungi tutp pendamaian. (Ibrani 9:1-5).
Kaabah mempunyai dua ruangan, bilik yang suci dan bilik yang maha suci. Terdapat halaman yang terbentang di muka kaabah. Di halaman tersebut berdiri mesbah tembaga tempat imam mengadakan korban bakaran dan sebuah cawan yang dipakai untuk mencuci. Korban bakaran yang diberikan di mezbah tembaga tersebut melambangkan Yesus yang melalui kematiannya di kayu salib menjadi Anak domba Allah, yang menghapuskan dosa dunia (Yohanes 1:29). Ketika orang berdosa datang ke altar untuk meminta ampunan dengan membawa korban dan mengakui dosanya, dia menerima pengampunan dan pembersihan. Dengan jalan yang sama orang yang berdosa sekarang meminta pengampunan dan pembersihan melalui darah Yesus (1 Yohanes 1:9).
Di ruang yang pertama atau bilik suci, tujuh kaki dian yang terus menerus menyala, melambangkan Yesus yang tidak pernah gagal menerangi dunia (Yohanes 8:12). Meja dan roti sajian melambangkan pemenuhan akan kebutuhan fisik dan spiritual kita yang dipuaskan oleh roti hidup (Yohanes 6:35). Mesbah pendupa emas melambangkan Yesus yang melayani doa kita kehadapan Allah (Wahyu 8:3, 4).
Ruang yang ke dua, Bilik yang maha suci terdiri dari tabut perjanjian yang berlapis emas melambangkan tahta Allah. Tirai Pembenaran, atau takhta kemurahan melambangkan Kristus iman besar perantara kita yang menjelma mewakili kita umat yang berdosa yang telah melanggar hukum moral Allah. Dua loh batu tempat Tuhan menulis sepuluh perintah Allah tersimpan di bawah takhta kemurahan. Kerub emas kemuliaan terangkat melewati tempat duduk anugerah pada setiap ujung dari tabut perjanjian. Cahaya kemuliaan tersinar diantara dua kerub melambangkan kehadiran Allah sendiri.
Sebuah tirai menutupi bilik suci dari pandangan orang tempat para imam melayani mereka di halaman. Tirai yang kedua di depan bilik yang maha suci memisahkan ruang bagian dalam dari para imam yang memasuki ruang pertama kaabah. Ketika Yesus mati di kayu salib apa yang terjadi dengan tirai tersebut?
"Pada saat itu tirai di kaabah terbelah menjadi dua dari atas ke bawah." - Matius 27:51.
Bilik yang maha suci dapat dilihat ketika Yesus mati. Setelah Yesus mati tidak ada tirai yang dapat memisahkan Allah yang Suci dengan orang-orang saleh, Yesus, Imam besar kita, mengantar kita ke hadirat Tuhan (Ibrani 10:19-22). Kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala rumah Allah karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus iklas dan iman yang teguh oleh karena hati kita telah dibersihan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
4. SEBUAH WAHYU TENTANG KEMATIAN YESUS UNTUK MENYELAMATKAN KITA
Sama seperti kaabah di bumi dibuat sebagai tiruan yang kecil dari kaabah di surga tampat Yesus sedang melayani kita sekarang, pelayanan yang dilaksanakan pada kaabah yang ada di bumi adalah "gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga" (Ibrani 8:5). Tetapi ada perbedaan: para imam yang melayani di kaabah bumi tidak dapat mengampuni dosa, tetapi di kayu salib Yesus "hanya satu kali saja menyatakan dirinya, pada jaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh pengkorbananNya". (Ibrani 9:26).
Dalam Perjanjian Lama pada buku Imamat dijelaskan secara terperinci pelayanan-pelayanan yang ada dalam kaabah. Upacara-upacara dibagi menjadi dua bagian: pelayanan harian dan pelayanan tahunan (Pelajaran 13 menjelaskan tentang pelayanan tahunan).
Di dalam pelayanan harian para imam memberikan korban perorangan dan untuk seluruh umat. Ketika seseorang berbuat dosa, dia harus membawa binatang yang tidak bercacat sebagai korban persembahan, "meletakkan tangannya ke atas korban penghapus dosa dan menyembelih korban itu di tempat korban bakaran" (Imamat 4:29). Kesalahan dari orang yang berdosa harus dipindahkan kepada korban bakaran dengan cara mengakui dosanya dan menaruh tangannya di atas kepala korban tersebut. Ini melambangkan Kristus menebus dosa kita di bukit Golgota; seorang yang tidak berdosa menjadi "berdosa untuk kita" (2 Korintus 5:21). Korban bakaran harus dibunuh dan darahnya tertumpah karena korban bakaran tersebut menunjuk langsung kepada hukuman yang maha tinggi bahwa Kristus menderita di kayu salib.
5. KENAPA DARAH?
Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. (Ibrani 9:22). Apa yang terjadi di kaabah dalam Perjanjian Lama menggambarkan langsung suatu perbuatan penyelamatan yang besar dari Kristus. Mati untuk dosa kita, Dia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya kedalam tempat yang kudus dengan membawa darahNya sendiri, dan dengan itu Dia telah mendapat kelepasan yang kekal" (ayat 12). Saat darah Yesus tertumpah di kayu salib untuk dosa kita, "tabir bait suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah" (Matius 27:51). Karena pengorbanan Yesus di kayu salib, binatang korban sudah tidak lagi dibutuhkan.
Saat Yesus menumpahkan darahNya dari kayu salib, Ia menawarkan hidup ketaatanNya yang sempurna sebagai ganti dari kegagalan kita. Saat Bapa dan Anak terpisah di Bukit Golgota, Allah Bapa berbalik dengan kesedihan yang mendalam dan Anak mati dengan hati yang hancur. Allah Anak menempatkan diriNya di dalam sejarah untuk mengambil bagi dirinya sendiri hasil sepenuhnya dari dosa dan untuk menunjukan bagaimana tragisnya perbuatan yang salah itu sebenarnya. Dia lalu dapat mengampuni orang yang berdosa tanpa menyepelekan dosa. Kristus membuat "perdamaian oleh darahNya, yang tertumpah di kayu salib" (Kolose1:20).
6. SEBUAH WAHYU TENTANG KEHIDUPAN YESUS UNTUK MENYELAMATKAN KITA
Apa yang Yesus "setiap hari lakukan di kaabah dalam surga?
"Karena itu Iapun sanggup untuk menyelamatkan secara sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia, karena DIA SELALU HIDUP UNTUK MENJADI PENGANTARA bagi mereka." - Ibrani 7:25.

Yesus sekarang "hidup" untuk memberikan darahNya, pengorbananNya, mewakili kita. Dia sekarang bekerja keras untuk menyelamatkan setiap orang dari tragedi dosa. Beberapa orang secara salah menilai bahwa, sebagai perantara kita, Yesus di Surga memohon kepada Allah yang enggan memaafkan kita untuk mengampuni kita. Pada kenyataannya, Allah-lah yang secara senang menerima pengorbanan AnakNya yang mewakili kita.
Sebagai Imam Besar kita di Surga, Kristus juga memohon dengan kemanusiaanNya. Dia berusaha menolong orang yang acuh-tak-acuh untuk melihat sekali lagi kepada anugerah, untuk menolong orang yang berdosa yang berputus asa meraih kembali harapan dalam kabar kesukaan, dan untuk menolong orang-orang percaya menemukan lebih banyak kekayaan dari firman Allah dan lebih banyak kekuatan dari doa. Yesus membentuk kehidupan kita sejalan dengan perintah-perintah Allah dan menolong kita membangun karakter-karakter yang akan tetap teguh pada pencobaan waktu.
Allah menyerahkan hidupNya bagi setiap orang yang pernah hidup di dunia ini. Dan sekarang, sebagai Imam Besar dan pengantara kita, "Dia selalu hidup" untuk menuntun orang-orang menerima kematianNya bagi dosa mereka. Meskipun Dia mendamaikan seluruh kejatuhan bumi ini kepada dirinya di atas kayu salib, Dia tetap tidak dapat menyelamatkan kita kalau kita tidak menerima anugerahNya. Orang-orang tidak akan hilang karena mereka adalah orang yang berdosa, tetapi karena mereka menolak untuk menerima pengampunan yang Yesus tawarkan.
Dosa menghancurkan hubungan dekat Adam dan Hawa yang pernah dinikmati bersama dengan Allah. Tetapi Yesus, sebagai Anak Domba Allah, mati untuk membebaskan semua manusia dari dosa dan memperbaharui persahabatan yang hilang ini. Sudahkah anda menemukan Dia sebagai Imam Besarmu, yang pernah hidup untuk menjaga hubungan yang dekat dan bersemangat itu?
Kematian Yesus adalah sesuatu yang sama sekali unik. Pelayanan surgawi Kristus tidak dapat diperbandingkan. Hanyalah Kristus yang membawa Allah dekat di samping kita. Hanya Kristus yang membuat semuanya mungkin agar Roh Allah dapat berdiam di dalam hati kita. Dia mengosongkan diriNya dengan maksud agar kita dapat dipenuhi. Dia berhak mendapatkan pengakuan yang sama dari kita. Marilah kita menerima Dia sepenuhnya sebagai Juruselamat dan Penuntun hidup kita.

Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy