Terima kasih telah mengunjungi kami, berkat Tuhan kiranya menjadi milik kita semua

Kita adalah hamba-hamba yang tak berguna Jika kita tidak bersama Tuhan

Senin, 10 Januari 2011

BERTUMBUH DALAM IMAN NAMUN DIKHIANATI

Ayat inti Kej 41:38. Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya:"Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" Ayat Sahutan Ef 6:10-20.
Ada seorang Pendeta muda yang belum berpengalaman diminta menyampaikan khotbah penghiburan di acara kedukaan. Yang istimewa disini saudara, pendeta muda ini harus berkhotbah di tempat kematian ayahnya sendiri.
Bagaimana perasaan anda jika anda adalah pendeta muda ini? Awalnya pendeta muda ini, merasa itu sebuah beban yang tak dapat ia tanggung.// Berat sekali // ia merasa itu sebagai sebuah tindakan yang aneh sekali. Bagaimana mungkin, sebab dalam keadaan duka yang dalam, ia harus memberikan penghiburan kepada keluarganya sendiri.// Air mata masih ber-urai dipipinya, untuk mengeringkannyapun ia belum sempat sebab duka yang dalam.// Ia menundukkan kepala, seraya kakinya bergetar menahan perasaan.// Tempat itu hening....... diam teduh.// Hanya suara sesenggukan dari beberapa keluarganya yang masih belum mampu menahan diri terdengar.//
Dalam keheningan yang terjadi beberapa saat itu, tampillah seorang Pendeta senior, menghampirinya, kemudian berkata kepadanya: “Ini adalah sebuah kesempatan yang baik.// Kelak kamu akan menyadari betapa hal ini dapat membentuk dan membangun kinerja pelayananmu dengan benar.// Telah ratusan kali saya berkotbah di kebaktian penghiburan, tetapi tentu pengalaman saya tidak sama dengan kamu. Kuatkan hatimu dan hiburlah saudara-saudaramu.”// Mendengar nasihat Pendeta senior itu, ia berbesar hati, semangatnya terbakar, Roh Kudus menguasainya.// Dan kini ia merasakan betapa apa yang dikatakan oleh Pendeta senior itu, betul-betul terjadi.// imannya bertumbuh dan dikuatkan saat itu juga.//
Kehidupan dan pertumbuhan iman tidak ubahnya demikian. Kitapun harus senantiasa mau berjalan dan bertumbuh dalam iman.
Di dalam Alkitab kita menemukan sebuah contoh perjalanan hidup seorang tokoh Alkitab yang dipenuhi ketegangan, konflik (friksi) dengan sesama manusia, ada pengkhianatan, ada godaaan hawa nafsu, ada kekecewaan, namun diakhiri oleh keberhasilan.// Melihat tokoh ini, // yang begitu memahami perjalanan hidupnya // maka kita akan melihat sebuah pengalaman rohani yang mengagumkan dan memberikan pencerahan bagi kita.// Kisah kehidupan tokoh kita ini dapat kita temukan di Kitab Kejadian.// Kehidupannya juga disinggung dalam beberapa kitab lainnya dalam Alkitab.//
Siapa tokoh kita ini saudara? Dia adalah Yusuf. Melihat kehidupan Yusuf dapat juga dikatakan seperti kita melihat kehidupan manusia pada umumnya. Namun......... ( Masuk wawancara )
Untuk sampai ke satu titik saat dikatakan bahwa kita sudah “jadi orang”, jangan pernah lupa bahwa karakter hidup, dibentuk bukan langsung berhasil, tetapi melalui kesusahan-kesusahan hidup! Pelajaran terbesar dalam hidup itu muncul melalui beragam sakit hati, penolakan, kekecewaan dan penyangkalan diri.
Pengkhianatan
Ada friksi dalam keluarga Yakub, ayah Yusuf. Bisa jadi ini karena tindakan poligami yang dipilihnya dan tentu saja karena favoritisme. ( pilih kasih ). Yakub mengasihi Yusuf dan Benyamin. Ia juga memerintahkan Yusuf “memata-matai” kakak-kakaknya yang sedang bekerja. Secara tidak sadar ia menunjukkan penegasan akan favoritisme.
Yusuf memiliki kebiasaan yang unik. Ia bermimpi dan merasa mimpinya seperti sebuah kenyataan. Ini menandakan bahwa Yusuf belum dewasa? Rupanya Yusuf perlu belajar. Seperti kita perlu belajar melalui pengalaman hidup yang nyata. Saya, anda, saudara, kita tahu semua pernah merasakan pahitnya hidup, patah hati dan rasa sakit lainnya seperti dirasakan saudara-sudara yusuf. Kita menyaksikan Kepahitan hidup melahirkan kepahitan hidup. Hingga akhirnya Yusuf “dihilangkan” saudaranya dengan dijual kepada orang lain. Yusuf mengalami pengkhianatan.
Godaan
Yusuf kini menjadi properti dari Potifar, pegawai firaun. Yusuf mendemonstrasikan pilihan hidup menjadi dewasa dalam usia muda. Ia menghadapi godaan dan menang. Ia lari. Yusuf menyadari bahwa ia adalah milik Allah. Dan tindakannya harus dibayar dengan harga yang mahal. Masuk penjara. Sungguh tidak adil.
Kadang anda dan saya mengalami peristiwa seperti ini dalam kehidupan kita. Dalam kesetiaan kepada Allah dan upaya belajar membangun karakter yang berkenan kepadanya, dunia memposisikan diri kita di posisi yang bertentangan. Tetapi Yusuf lebih takut kepada Allah ketimbang manusia. Yusuf belajar dari sakit hati dan kesusahan kehidupan. Kita harus memetik pelajaran yang berharga disini.........
Kekecewaan
Yusuf mengartikan mimpi juru makanan dan minuman raja dan berharap agar mereka mengingat Yusuf setelah perkara mereka selesai. Kenyataannya? Yusuf dilupakan selama 2 tahun. Karena Tetapi Allah tidak lupa. Inilah yang membuat Yusuf sudah belajar banyak hal mengatasi pengkhianatan, godaan, kekecewaan, dan kini Yusuf disiapkan Allah untuk sesuatu yang istimewa!
Firaun bermimpi. Mimpi firaun, Mimpi masa kecil Yusuf, Mimpi juru makan dan minum dan mimpi raja seolah-olah nyambung. Apa pendapat anda mengenai ini? Mimpi itu ada dalam kerangka kedaulatan Allah bukan? “Janji” yang Allah berikan 13 tahun lalu untuk Yusuf, perlahan terwujud. Bagaimana dengan saudara-2nya? Apakah ada perubahan sikap dalam hidup mereka?
Dengan “Jebakan Benyamin”, saat melihat saudara-saudaranya mau menyerahkan diri mereka demi keselamatan adiknya, Yusuf yakin saudaranya sudah berubah. Yusuf mengampuni mereka. Dalam Kejadian 50:20, Yusuf berkata: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Arti kata sukses adalah berhasil, yaitu selesai mencapai tujuan. Tapi sejauh mana kita telah menemukan makna dan tujuan kehidupan kita dengan benar. Semuanya akan diukur sesuai dengan apa yang diperlihatkan oleh Alkitab, seperti dalam kehidupan Yusuf. Jalanilah kehidupan kita dalam kesetiaan kepada Allah. Itulah makna sukses yang diajarkan Alkitab! Firman Allah yang penuh kuasa itu. Saudara boleh renung-renungkan ayat bersahutan kita Ef 6: 10-20 dan kemudian lakukan... kita akan memperoleh hasil sempurna.
Tuhan memberkati......... Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar