Terima kasih telah mengunjungi kami, berkat Tuhan kiranya menjadi milik kita semua

Kita adalah hamba-hamba yang tak berguna Jika kita tidak bersama Tuhan

Senin, 03 Januari 2011

MEMASUKI KEHIDUPAN KRISTEN

Ini adalah sebuah surat yang menggetarkan dari salah satu wakil sekolah Alkitab kami di Afrika.
Lima tahun yang lalu saya menerima permintaan dari The Voice of Prophecy (Suara Nubuatan) untuk mengunjungi seorang tahanan yang menjadi murid sekolah korespondensi Alkitab. Saya menunjukkan surat permintaan tersebut kepada otoritas penjara yang dengan senang hati memberikan ijin. Karena murid tersebut mempunyai keinginan yang dalam untuk mempelajari Alkitab, sayang mengunjunginya secara teratur.
Kira-kira 6 bulan setelah kunjungan pertama saya, ia memimnta untuk dibaptis dan bergabung di gereja. Pihak yang berwenang setuju untuk menyediakan fasilitas sehingga pembaptisan dapat dilakukan di penjara. Para sipir penjara dan narapidana yang lain berkumpul untuk menyaksikan salah satu dari baptisan yang paling menyentuh yang pernah saya lakukan.
Tak lama setelah ini, saudara kita dibebaskan dari penjara, walaupun ia masih memiliki sisa masa tahanan yang cukup lama. Ketika saya bertanya mengapa, jawaban yang saya terima adalah bahwa hidupnya telah beruba secara drastis, dan ia telah menjadi seorang saksi bagi Juru Selamatnya dan kepercayaannya sedemikian sehingga ia tidak dapat lagi dianggap narapidana, ataupun diperlakukan demikian. Orang ini telah disatukan dengan keluarganya dan sekarang telah menjadi seorang pemimpin di dalam salah satu persekutuan besar kami.

1. APA ARTI BAPTISAN?

Ketika narapidana ini menjadi seorang Kristen dan hidupnya telah berubah sepenuhnya, mengapa begitu penting baginya untuk dibaptis? Di dalam percakapan dengan Nikodemus, seorang ketua kelompok yang datang kepada Yesus pada malam hari, Yesus mengatakan secara jelas mengenai pentingnya dan arti dari baptisan:
"Tidak seorangpun dapat melihat kerajaan Allah kecuali ia dilahirkan kembali... kecuali ia dilahirkan dari air dan Roh Kudus." - Yoh. 3:3-5. (Kecuali dituliskan secara khusus, semua ayat-ayat Alkitab di dalam Panduan DISCOVER ini diambil dari Alkitab terjemahan bahasa Indonesia, terbitan Lembaga Alkitab Indonesia).

Dengan demikian menurut Yesus kita harus dilahirkan dari air dan Roh Kudus. Dilahirkan dari Roh Kudus menandakan memasuki kehidupan baru dengan mengalami perubahan pikiran dan hati. Karena memasuki kerajaan Allah menyangkut suatu jenis eksistensi yang baru seluruhnya, bukan hanya menambal sulam hidup yang lama, yang disebut lahir baru. Baptisan air adalah potret simbolik yang kelihatan dari perubahan di dalam. Wakil kami membaptis narapidana sebagai pengakuan komitmennya terhadap Kristus dan sebagai simbol dari transformasi Roh Kudus yang telah dimulai pada karakternya.

2. MENGAPA SAYA HARUS DIBAPTIS?

Keselamatan kita berkisar seputar tiga tindakan besar Kristus:

"Kristus MATI untuk dosa-dosa kita sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab, ...ia DIKUBURKAN, ...ia DIBANGKITKAN pada hari ketiga sesuai dengan Alkitab." - 1 Korintus 15:3, 4.

Kristus memungkinkan adanya keselamatan melalui kematian, penguburan, dankebangkitanNya. Tidakkah engkau tahu bahwa kita semua yang dibaptis dalam Yesus Kristus DIBAPTISKAN DALAM KEMATIANNYA?

"Oleh karena itu kita DIKUBURKAN BERSAMANYA MELALUI BAPTISAN dalam kematian agar supaya, SAMA SEPERTI KRISTUS TELAH DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN melalui kemuliaan Bapa, KITA PUN DAPAT HIDUP DENGAN HIDUP BARU." - Roma 6:3, 4.

Kristus mati untuk dosa-dosa kita, dikuburkan, dan bangkit dari kubur untuk memberi kita hidup baru di dalam kebenaran. Dengan dibaptis kita sebenarnya telah berpartisipasi dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus. Baptisan berarti kita telah mati terhadap dosa bersama Kristus, menguburkan kehidupan lama yang penuh dosa bersama Kristus, dan kita bangkit untuk hidup baru di dalam Kristus. Kematian dan kebangkitan Kristus menjadi kematian dan kebangkitan kita. Tuhan Allah dapat membuat kita mati terhadap dosa, sama seperti jika kita disalibkan. Ia dapat membuat kita hidup di dalam Roh Kudus, sama seperti jika kita dibangkitkan dari kematian.
Tindakan fisik dari baptisan secara jelas menunjukkan langkah-langkah perubahan. Pertama, kita diturunkan ke dalam air, kita dibenamkan seluruhnya, seperti orang yang telah mati diturunkan ke dalam kubur dan ditutup. Ini menyatakan bahwa kita bersedia mati dengan Kristus dan menguburkan gaya hidup kita yang lama. Baptisan adalah penguburan, suatu perpisahan resmi terhadap suatu keberadaan yang didominasi oleh dosa. Kemudian, kita diangkat keluar dari air oleh orang yang membaptis, sama seperti seseorang dibangkitkan dari kubur. Ini menyatakan bahwa kita adalah ciptaan yang baru, seluruhnya diberikan kepada hidup baru yang Tuhan berikan untuk kita.
Hanya pembenaman yang dapat mengilustrasikan secara akurat arti sebenarnya dari baptisan--kematian, penguburan, dan kelahiran baru. Baptisan dengan siraman tidak memberi simbol yang cukup mengenai lahir baru. Apa arti sebenarnya mati bersama Kristus?

"Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." - Roma 6:6.

Baptisan menyatakan secara lahiriah apa yang harus dilakukan seseorang dari dalam: menyerahkan segalanya kepada Kristus. Jika kita menyimpan segalanya dari Allah, demikian kita akan tetap "menghambakan diri kepada dosa". Ketika kita berserah sepenuhnya kepada Kristus, keinginan-keinginan dosa kita akan "hilang kuasanya", dan perubahan kita dimulai. Siapakah yang bertanggung jawab untuk perubahan yang terjadi?

"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan KRISTUS YANG HIDUP DI DALAM AKU. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah HIDUP OLEH IMAN DALAM ANAK ALLAH yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku." - Galatia 2:20.

Ketika saya mengalami penyaliban Kristus melalui baptisan, saya mengundang suatu kekuatan yang besar ke dalam hidup saya - "Kristus hidup di dalam aku".
Untuk dapat meletakkan hidup anda sepenuhnya di tangan Kristus, pertama-tama pandanglah pada Kristus yang mati di kayu salib. Jangan melihat dosa yang mengancam anda, jangan melihat pada masa lalu dan rintihanmu; pandanglah Yesus. Dengan melihat kemurahan dan keberanian Kristus yang mati di Kalvari, anda dapat mengekspresikan rasa sepenanggungan denganNya. Dengan kuasa salib saya berani mengatakan bahwa saya telah mati terhadap kebiasaan-kebiasaan lama dan bersikap responsif kepada Tuhan Allah. Saya telah memilih bersama Kristus. Mulai sekarang saya akan hidup dengan iman di dalam Anak Allah, yang telah mengasihi saya dan memberikan diriNya untuk saya. Dengan kita mengetuk masuk ke dalam kuasa kematian dan kebangkitan Kristus kita dapat melihat semakin banyak sifat-sifat baikNya menggantikan kebiasaan-kebiasaan kita yang lama.

"Jadi siapapun berada DI DALAM KRISTUS, ia ada CIPTAAN BARU; YANG LAMA telah berlalu, yang BARU telah datang." - 2 Korintus 5:17.

Melalui baptisan kita menyatakan keinginan kita untuk bergandengan erat dengan Yesus dan hidup dalam kehidupan yang baru dan lebih baik di dalam Kristus. Yesus bekerja di dalam kita apa yang tidak pernah dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri. Kita bangkit dari air sebagai ciptaan baru; Ia memberikan kita kekuatan untuk hidup baru.

3. MENGAPA YESUS DIBAPTIS?

Di Pentakosta, Petrus berkata kepada mereka yang berusaha dibebaskan dari rasa bersalah untuk "bertobat dan dibaptis" agar Kristus dapat mengampuni dosa-dosamu (Kis. Para Rasul 2:38). Karena Yesus tidak pernah melakukaan satupun dosa, Mengapa Ia mengijinkan diriNya sendiri untuk dibaptis?

"Maka DATANGLAH YESUS dari Galilea ke YORDAN kepada Yohanes UNTUK DIBAPTIS olehnya... UNTUK MENGGENAPKAN SELURUH KEHENDAK ALLAH." - Matius 3:13, 15.

Yesus tidak berdosa. Ia tidak perlu untuk bertobat dari segala dosa. Ia dibaptis untuk alasan yang lain: "untuk memenuhi kehendak Allah". Dengan dibaptis, Yesus memperlihatkan contoh positif untuk kita makhluk yang lemah dan penuh dosa. Kristus tidak pernah meminta pengikutNya untuk pergi kemanapun yang belum pernah Ia datangi. Maka ketika para orang percaya dibenamkan di dalam air baptisan, mereka mengikuti langkah-langkah dari Tuannya. Karena Kristus mati untuk dosa-dosa kita, Ia dapat memberikan kita kebenaranNya.
"Allah telah membuat dia yang tidak berdosa menjadi berdosa untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat mendapatkan kebenaran Allah." - 2 Korintus 5:21.
Dengan diubahkan dalam pandangan Allah dari orang berdosa menjadi orang yang kudus, kita bertumbuh menjadi suatu kebenaran, dan dengan demikian kita hidup di dalam hidup yang baru bersama Kristus.

4. MENGAPA SAYA HARUS DIBENAMKAN?

Kristus dibenamkan saat pembaptisanNya; Ia tidak hanya dipercikkan dengan air. Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan "sebab di situ BANYAK AIR" (Yoh. 3:23). Ketika Yesus dibaptis, Ia turun ke dalam air, dan "sesudah dibaptis (dibenamkan, Yunani), Yesus segera KELUAR DARI AIR" (Matius 3:16).
Ketika kita mengerti arti sebenarnya dari baptisan, kita mempunyai sedikit kesulitan mengenali bentuk otentik dari baptisan. Kata "baptis" berasal dari kata Yunani baptizo, dan berarti masuk ke dalam air atau membenamkan (meletakkan di bawah).
Selama kunjungan John Wesley ke Amerika pada tahun 1737, suatu juri gereja yang terdiri atas 34 orang mencoba menuntutnya ke pengadilan dengan suatu tuduhan yang aneh yakni penolakan untuk membaptis anak Tuan Parker, kecuali dengan cara dibenamkan. Ini merupakan bukti bahwa bapak dari aliran Methodis membaptis jemaatnya dengan pembenaman.
Sang reformis John Calvin berkata: "Adalah suatu hal yang jelas bahwa pembenaman adalah praktek dari Gereja kuno" - Institutes of the Christian Religion, Buku 4, Bab 15, Pasal 19.
Sejarah dari gereja permulaan menunjukkan dengan jelas bahwa baptisan berarti pembenaman. Dean Stanley, dari Gereja Inggris, menulis: "Selama 13 abad pertama, hampir semua praktek baptisan yang umum adalah yang seperti kita baca di dalam Perjanjian Baru, dan dimana arti yang sebenarnya dari kata "baptis" - bahwa mereka yang dibaptis dicelupkan, diselamkan, dibenamkan ke dalam air " - Christian Institutions, hal 21.
Pembaptisan selam untuk orang-orang yang bertobat kelihatan di banyak gereja-gereja yang dibangun antara abad ke empat dan ke empat belas di Eropa daan Asia, gereja-gereja seperti kathedral di Pisa, Italia dan St. John, gereja terbesar di Roma.
Baru setelah Konsili Ravenna pada awal abad ke lima belas Gereja Katholik menerima pemercikkan diakui sama dengan pembenaman. Untuk pertanyaan-pertanyaan mengenai praktek-praktek gereja, kita bukan untuk mengikuti apa yang diajarkan manusia, tetapi apa yang Kristus dan rasul-rasulNya ajarkan.
Banyak orang-orang Kristen sejati yang menghargai tradisi pembaptisan bayi, dan memberikan anak-anak kita kepada Allah sejak awal mula merupakan suatu hal yang patut dipuji. Akan tetapi, Alkitab menegaskan bahwa seseorang harus diajarkan jalan keselamatan sebelum baptisan (Matius 28:19, 20), bahwa seseorang harus percaya di dalam Yesus sebelum dibaptis (Kisah Para Rasul 8:35-38), dan bahwa seseorang harus bertobat dari dosanya dan diampuni sebelum dibaptis (Kisah Para Rasul 2:38). Seorang bayi belum mampu untuk percaya, bertobat, atau mengaku dosa, yang kesemuanya harus mendahului baptisan.

5. MENGAPA BAPTISAN BEGITU PENTING?

Menurut Yesus, baptisan sangat penting untuk mereka yang berharap masuk ke surga:

"Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." - Yohanes 3:5.

Yesus memberikan hanya satu kekecualian. Pencuri di kayu salib "dilahirkan dari Roh," walaupun tidak mungkin baginya untuk meninggalkan kayu salib dan dibenamkan ke dalam air sebagai tanda perubahan hatinya. Dan Yesus berjanji kepadanya bahwa ia akan bersama-sama dengan Dia di dalam kerajaan (Lukas 23:42, 43). Untuk si pencuri, "dilahirkan dari air dan Roh" mewakili darah Yesus yang ditumpahkan untuk membersihkan dia dari dosa-dosanya. Agustinus mengamati, "ada satu kasus pertobatan sebelum meninggal yang tercatat, yakni si pencuri yang sangat menyesal itu, yang mana tidak seorangpun yang harus kehilangan harapan, dan hanya satu, yang mana tidak seorangpun yang akan menduga. Yesus sendiri yang memberikan peringatan yang sungguh-sungguh ini."

"Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya [dan oleh karenanya tidak dibaptis] akan dihukum." - Markus 16:16.

Dengan mati di tempat kita di Kalvari, Yesus menunjukkan kepada orang banyak akan kasihNya kepada kita. Kita perlu untuk merespon dengan pengakuan secara umum dan tanpa rasa malu mengenai kesungguhan kita kepada Kristus melalui baptisan. Sudahkah anda memulai hidup baru di dalam Kristus? Sudahkah anda dibaptis? Jika belum, mengapa tidak mempersiapkan untuk baptisan dalam waktu dekat?

6. BAPTISAN HANYALAH PERMULAAN

Baptisan menunjukkan komitmen kita kepada gaya hidup Kristiani. Tetapi penyerahan kita pada baptisan tidak secara otomatis bertahan seumur hidup. Ketika seorang anak dilahirkan, suatu perayaan dilangsungkan.
Setelah hari kelahiran lewat dan kegembiraan berkurang, sang bayi perlu diberi makanan, dimandikan, dan diperhatikan kesehatannya setiap hari. Ini sama halnya dengan baptisan. Paulus berkata dari pengalamannya, "tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut" (1 Korintus 15:31). Dengan pengubahan dari keserakahan setiap hari, kita dapat menjadi lebih mendengarkan suara Kristus.
Upacara baptisan, seperti upacara pernikahan, dimaksudkan sebagai pernyataan secara resmi bahwa suatu hubungan yang indah dan semakin bertumbuh telah dimulai. Agar supaya dapat bertumbuh secara teratur, kita memerlukan penyerahan diri kita kepada Kristus setiap hari, menerima hidup yang baru setiap hari melalui doa dan pemahaman Alkitab.

7. SUATU SEBAB UNTUK BERGEMBIRA

Baptisan adalah sebab untuk kegembiraan besar karena mereka yang telah meletakkan iman mereka di dalam Kristus telah mendapat jaminan hidup kekal. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Markus 16:16). Ketika kita dibaptis, kita berjalan ke atas yang membawa kita kepada kegembiraan abadi.
Baptisan juga merayakan kebahagiaan sekarang dengan Kristus. Ia menjanjikan hadiah yang tidak ternilai yakni Roh Kudus kepada mereka yang telah dibaptis (Kisah Para Rasul 2:38). Dengan Roh muncul buah Roh: "kasih", yang mengisi kehidupan dengan "kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelembutan dan penguasaan diri" (Galatia 5:22, 23).
Memiliki Yesus yang hidup di dalam kita melalui Roh KudusNya memberikan rasa kepastian yang sangat besar. Karena Roh itu bersaksi... bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Roma 8:15, 16).
Hubungan yang mantap dengan Allah ini memberikan kita banyak keuntungan, tetapi tidak menjamin kita terbebas dari masalah hidup. Sebenarnya, musuh sering mencoba memberi problem yang paling sulit kepada mereka yang baru saja membuat komitmen dengan Kristus. Akan tetapi, ketika kita berada di dalam tangan Allah kita boleh mengetahui bahwa Ia akan memakai segala sesuatu yang terjadi pada kita, baik dan buruk, untuk mengajarkan kita dan menolong kita untuk bertumbuh (lihat Roma 8:28).

Seorang wanita muda memutuskan untuk memberikan hidupnya kepada Kristus dan dibaptis walaupun menghadapi ancaman diceraikan oleh suaminya. Suaminya Ia tidak mau terlibat di dalam iman baru istrinya, tetapi isterinya tetap bertahan kepada Yesus dan mencoba untuk menjadi isteri yang lebih lembut dari sebelumnya. Untuk beberapa saat suaminya membuat banyak kesulitan di rumah. Tetapi akhirnya ia dimenangkan dengan sebuah alasan yang tidak dapat dijawabnya: perubahan hidup isterinya. Lelaki ini menyerahkan hidupnya kepada Kristus dan ia juga dibaptis.
Menempel lekat kepada Kristus melalui "saat suka dan duka" akan membuat kita menjadi alat yang tangguh di tanganNya. Kita dapat memberikan hidup kita kepadaNya tanpa syarat karena Ia telah melakukan komitmen yang paling akhir kepada kita ketika Ia membayar harga dosa-dosa kita di kayu salib. Betapa istimewanya untuk memberikan Dia kasih dan kesetiaan kita secara terbuka! Jika saudara belum melakukannya, mengapa tidak menyerahkan hidup saudara kepada Kristus saat ini juga. Minta kepadaNya untuk menciptakan kehidupan yang baru di dalam saudara dengan Roh Kudus, dan kemudiam dibaptis di dalam Kristus.



Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar